CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART5

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART5

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART5, Hasrat-Bispak16 Ke-2  payudaraku nyata mulai kelihatan oleh Wawan dan Suwito yang sekarang jadi menelan ludah. Saya lagi turunkan handuk ini hingga ujung atas bibir vaginaku yang udah berkali kali berisi penis mereka itu terpasang didepan mereka.

Wawan dan Suwito terus melotot melihati badanku, hingga mata mereka seperti keluar tempatnya. Saya makin bergairah menarik mereka, serta pada kondisi telanjang bundar semacam ini, perlahan-lahan saya memutar badanku, lalu saya ambil langkah menjurus almari bajuku dengan kaki tersilang seperti orang style yang lagi berjalan dalam atas catwalk.

Saya ambil bra serta celana dalamku dari almari bajuku, berencana kupilih bra yang memiliki ukuran paling kecil antara seluruhnya punyaku. Lantas saya kembali merapat ke jendela, dan saya ambil langkah kesana dengan style seperti barusan sembari mengerling nakal dari mereka.

Seterusnya saya berencana berlambat lamban kenakan bra ini, perlahan-lahan tutup ke-2  payudaraku.

"Non… marilah non… membuka dong…", saya dengar suara Wawan dan Suwito di luar yang meminta meminta dengan muka asusila mereka itu.

Tidak tahu apa yang mereka memohon untuk dibuka, bra yang telah kukenakan ini, atau daun jendela kamarku ini, atau pintu kamarku, yang nyata saya tidak mungkin ingin meluluskan permintaan mereka.

Dan dalam hati saya bersungut-sungut, disini saya dapat dengar kalimat mereka yang gak begitu keras itu dengan terang, tetapi barusan itu mereka beraga gak mendengarku. Karenanya saya memastikan untuk membuat mereka kian haus dan lapar bakal badanku, toh saya aman aman saja dalam sini.

Saya kembali mengerling dengan nakal ke mereka berdua. Saya lagi memakai celana dalamku, dan seperti barusan, saya berlambat lamban meningkatkan celana dalamku melintasi ke-2  pahaku, hingga selanjutnya celana dalamku ini tutup selangkanganku dengan prima.

Lalu saya dekati mereka, seolah saya mau memamerkan badanku lebih terang dari mereka semua.  Seterusnya saya membawa ke-2  tanganku, pejamkan mataku dan memutar badanku seakan tengah menari.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART5

Lalu saya melebarkan tanganku, menggenggam korden jendela kamarku serta tutup sejumlah badanku dengan tirai itu, sembari mengerling nakal mengarah mereka bertiga.

"Udah, saya pengin tidur!", saya berucap dengan nada keras, lalu saya tutup korden jendela kamarku ini.

Saya ketawa geli memikirkan entahlah sekesal apa Wawan dan Suwito kini padaku. Kudengar dobrakan gebrakan kecil pada jendela kamarku, tetapi saya tentunya gak ingin menyikapi seluruhnya.

Perlahan-lahan saya menghela napas panjang, lalu saya ke meja dandanku buat keringkan rambutku dengan hair dryer. Saat saya keringkan rambutku, kudengar handel pintuku tersentak sentak seringkali, ternyata mereka udah terbakar gairah serta memaksakan masuk ke sini untuk mendapatiku, meniduriku serta melumat habis badanku.

Jantungku berdegap kuat, serta saya jadi sedikit tegang juga.  Namun saya coba tenang. Saya tahu saya dapat aman dalam kamarku, mereka tidak akan berani melakukan perbuatan lebih jauh seperti menggedor pintu kamarku ini. Sesudah rambut ini kusisir rapi sampai berasa lembut serta nyaman, saya memastikan untuk lekas tidur siang.

Saya tidak mau tidur kelamaan, jadi saya menyetel weker biar berdering saat jam lima sore kelak. Lantas dengan cuman kenakan bra dan celana dalam seperti berikut, saya meyusup masuk ke bed cover ranjangku.

Cukup susah saya usaha buat selekasnya tertidur. Andy selalu ada di hadapanku tiap saya pejamkan mataku. Bila saya buka mataku, saya jadi ingin malam lekas datang dan memikirkan begitu senangnya saya nanti Andy mengontakku.

Saya tersenyum senyuman sendiri, serta entahlah berapakah lama selanjutnya baru saya selanjutnya dapat tertidur.

VI. Sakit hati Tiga Pejantan
Masih jam 1/2 empat sore saat saya telah terjaga dari tidur siangku. Namun rasa lelah serta pegal yang menganiaya badanku sepanjang tiga ini hari telah menyusut banyak. Dan saya udah tersenyum senyuman kembali karena bayang-bayang Andy telah kembali isikan hatiku.

"Non… non…", kudengar suara Sulikah yang mengetok pintu kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Iya, mengapa mbak?", tanyaku cemas.

"Ada tukang surat yang meminta tanda-tangan non Eliza", kata Sulikah.

"Oh ya mbak, sesaat", jawabku dengan malas.

Saya keluar bedcover ranjangku, serta udara dingin AC kamarku langsung melanda badanku yang cuma berbalut bra dan celana dalam saja. Saya menggigil sementara serta langsung lari ke dalam lemari bajuku, lalu saya lekas kenakan pakaian rumah versi takarannya.

"Aduh… krusial deh…", saya mengeluhkan dengan takut.

Saya melihat dari balik gordin jendela kamarku, keliatannya Wawan dan Suwito telah tidak di muka jendela kamarku. Tidak tahu berada pada mana mereka saat ini, tidak boleh jangan mereka tengah nungguin saya di muka pintu kamarku.

Karena itu dengan takut takut saya melihat dari kaca pengintip pintu kamarku, dan saya cuma dapat menyaksikan Sulikah yang tungguku.

"Mbak, mesti saya ya yang tanda-tangan?", saya menanyakan dengan asa jawabnya tak.

"Kata tukang suratnya sich harus non Eliza", jawab Sulikah.

Saya sedikit lemas dengar jawaban Sulikah ini. Saya ingin membebaskan tukang surat itu pergi, tetapi saya tidak ingin kedepannya saya jadi kian ribet kalaupun rupanya yang bisa dikatakan tukang surat itu suatu hal yang perlu. Terpaksa sekali saya tempuh dampak ini. Perlahan-lahan saya buka pintu kamarku, dan dengan berharap harap kuatir saya melihat apa mereka ada pada sekitaran sini.

"Mbak, mereka berada di mana?", tanyaku dengan berbisik bisik.

"Barusan sich ada pada kamar mereka, mbak", jawab Sulikah sekalian tersenyum senyuman.

Dasar, ini orang memandang anak majikannya takut akan ditiduri, bukanlah kasihan, malahan senyuman senyuman semacam ini. Saya sedikit jengkel di Sulikah, tetapi saya tidak bercakap apa apa dan lekas turun ke arah pintu gerbang.

"Ya pak?", tanyaku waktu saya telah ada dalam hadapan pengantar itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART5

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Ini ada kiriman buat mbak, tolong tanda-tangan di sini ya", kata pengantar itu sembari berikan suatu amplop padaku, yang nyatanya didalamnya Diskon Card dari restaurant idola Jenny, berikut dengan sebuah pertanda terima dan pulpen padaku.

"Oh ya, terimakasih pak", saya berujar puas dan menanda bereskan tandanya terima itu, lalu saya masuk ke dengan ria.

Memiliki arti esok atau Senin saya dapat ekspos di Jenny serta Sherly, saya terlebih dulu yang mendapatkan Diskon Card ini. Serta saya dapat membayari mereka berdua dari sana untuk bikin mereka lebih kecewa padaku :p

Namun jantungku hampir stop sewaktu di garasi saya menyaksikan Suwito langsung memburuku dengan cakepg seperti orang kelaparan. Saya menjerit ketakutan mengelak bekukan Suwito, serta saya lari ke dengan cemas, mengharap saya masih menyempatkan masuk ke kamarku serta menutup pintu.

"Tidak perlu lari non, sia-sia saja", ledek Suwito sekalian ketawa, serta dia mulai melafalkanrku, membuatku makin ketakutan dan saya lagi lari menjurus tangga.

"Aaah… jangaan…", saya menjerit takut saat tiba-tiba Wawan tampak dari balik tangga, serta saya mengelit sebisaku saat Wawan  mau tangkapku.

Saya gak dapat ke tangga, pun tidak dapat lari ke luar. Saya lari ke tempat tamu, namun perlahan-lahan mereka malahan membuatku tersudut di sofa ruangan tamu. Saya jadi ngotot serta melompati meja di area tamu ini, lalu saya dengan maksud larikan diri ke tempat keluarga.

Namun mereka bisa lebih cepat mengadangku, serta terus mengungkungku sampai saya kembali tersudut, terkepung di grandfather clock yang terpancang di tempat tamu ini.

"Udah non, saat ini non Eliza berserah saja…", kata Wawan yang kian merapat serta siap-siap membekukku.

"Waktunya non berserah serta main main sama kami", Suwito menambah sembari tersenyum porno.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART5

Jantungku berdegap lebih cepat. Saya tahu saya gak boleh sampai ketangkap mereka. Lantaran mereka berdua yang jelas kedepannya akan ditambah lagi pak Berbudiin, akan menyetubuhiku hingga sampai mereka bahagia merampungkan marah birahi mereka padaku.

"Ko… kok telah pulang?", kataku sekalian arahkan penglihatanku ke pintu inti ruangan keluarga yang nampak disini.

Wawan dan Suwito langsung menengok menuju pintu, tentu mereka terkaget 1/2 mati dengar kata kataku barusan.

Kesempatan berikut langsung kugunakan untuk larikan diri ke arah ruangan keluarga, dan saya lolos dari kepungan mereka berdua.

"Wah non Eliza nakal!", gerutu Suwito yang lalu langsung mengartikulasikanrku.

"Tak boleh lari non!", dahsyat Wawan yang turut menyebutrku.

Saya mati matian lari selekas-lekasnya tuju tangga, dan Kedengarannya saya betul-betul bisa semakin cepat pada mereka. Saya selalu ketujuan ke kamarku, dan saya sukses menggembok pintu kamarku pas saat sebelum handel pintu kamarku ini tersentak sentak.

Jantungku terasanya bakal lepas. Tentu Wawan dan Suwito lagi usaha buka pintu kamarku. Tetapi saya  sadar jika saya udah aman dalam kamarku ini.

‘YES!!', saya berteriak dalam hati dengan suka.

Lega sekali rasanya saya dapat bebas dari 2 maniak itu. Bukan saya tidak pengin layani mereka, saya cuma mau menaruh tenagaku ini hari, paling tidaklah sampai saya usai telephone dengan Andy malam nanti.

Saya sedikit berkeringat karena baru-baru ini lari dengan semaksimal mungkin seperti barusan. Napasku  sedikit tidak teratur serta badanku sedikit gemetaran, namun sekarang semuanya telah aman. Dan saya pikir jika merendam di air hangat kemungkinan dapat turunkan kemelutku.

Karenanya saya ambil satu set busana tukar komplet dengan bra dan celana dalam dari almari bajuku, serta saya ambil langkah ke kamar mandiku. Tidak lupa saya membawa juga handuk yang bergantung di muka wastafel, dan saya siap-siap nikmati nyamannya bathtub kamar mandiku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Haaaaah…", saya menjerit ketakutan waktu saya memandang pak Berbudiin yang ada dalam kamar mandiku, tidak tahu mulai sejak kapan dia ada dalam sini.

Lembar untuk lembar kemeja yang kubawa bertumbangan ke lantai kamarku saat lagi saya mundur mundur sekalian menggelengkan kepalaku berkali kali, sementara pak Bijaksanain mulai dekatiku.

"Pak… gak boleh pak…", saya merengek-rengek dengan suara memelas, tetapi kondisi ini tetap, pak Bijaksanain lagi dekatiku.

Saya bertambah was-was, tidak tahu harus lari ke mana. Namun saya masih mempunyai angan-angan. Asal saya dapat menipu pak Bijakin sampai saya dapat lari ke kamar mandi di kamarku ini serta menutup pintunya, barangkali saya dapat selamat, sedikitnya untuk sesaat.

"Pak… ya telah Eliza pengen sama pak Bijaksanain saja, namun gak boleh panggil lainnya ya", saya menyengaja merengek-rengek dengan manja dan saat ini saya malahan merapat menuju pak Bijakin.

Saya bakal menarik kaus yang kukenakan ini, namun saya menyudahi niatku waktu pak Berbudiin yang tetap berdiri di muka pintu kamar mandiku ini justru buka korden kamarku yang betul-betul ada di dekatnya.

Saya telah patah semangat, angan-anganku sirna benar-benar di saat saya menyaksikan kunci jendela kamarku dibuka oleh pak Bijaksanain, sebab itu mempunyai arti jalan masuk ke kamarku terbuka buat Wawan serta Suwito.

Saya tidak mungkin punya cukup waktu buat larikan diri melalui pintu kamarku yang terkunci ini, sebab pada saat saya memutar kunci pintu kamarku, pak Bijakin sudah pasti mencekalku.

"Saya sich puas senang saja non bila dapat ngeseks sama non sendirian, hanya saya gak sedap sama Wawan serta Suwito. Saya dapat turut nikmati non Eliza kan atas mereka pun", kata pak Bijakin yang sekarang kembali merapat ke arahku.

Saya sangat dongkol dengar kalimat pak Bijaksanain, yang betul itu. Kalaupun dahulu Wawan dan Suwito tidak mulai kekurang tuntunan mereka padaku, belum pasti pak Bijaksanain dapat turut nikmati badanku sama mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART5

Lebih kembali, belumlah pasti saya harus jadi budak sex mereka bertiga di rumahku sendiri sejak mulai tahun akhir 2004 tempo hari.

Tetapi tidak ada waktu untukku untuk mengenang waktu saat lalu.  Saya sadar kini pak Bijaksanain udah dekat sekali, dan saya sempat berputar-balik ke belakang untuk mengelit saat pak Berbudiin coba tangkap badanku.

"Pak…", saya kembali mundur mundur ketakutan, saat ini saya betul-betul terasa akan digagahi.

"Fiiin, kowe onok ndek njero toh? Mari bukaen pintu kamare dol!", saya dengar Wawan berseru dari depan pintu kamarku.

"Yo, untung toh maeng saya ngenteni nang njero kamar mandine non Eliza? Lek nggak, saiki kene lak ngaplo maneh? Tetapi saiki kowe mlebu teko jendelo ae Wan, kuncine wes tidak buko. Wedine non Eliza mlebu lan bersembunyi nang njero kamar mandine lek saya mbukano pintu gawe kowe. To, kowe ngenteni nang ngarep pintu ae, ben Wawan seng mbuka pintune gawe kowe", kata pak Bijakin ke bahasa Suroboyoan dari mereka, dan pak Bijakin terus dekatiku.

Yang tidak pahami omongan mereka yang memakai bahasa Suroboyoan itu, barusan Wawan ajukan pertanyaan apa pak Berbudiin ada pada dalam kamarku, dan memerintah pak Bijaksanain buka pintu kamarku untuk mereka.

Pak Bijaksanain menyetujui kalaupun dia berada di dalam sini, sekalian menyenangkan diri lantaran dia barusan menanti dalam kamar mandiku. Bila tak, kini semua tentu kembali tidak bekerja. Namun pak Bijakin memerintah Wawan masuk ke kamarku lewat jendela kamarku yang kuncinya udah dibuka olehnya, sebab pak Bijaksanain cemas saya dapat masuk dan sembunyi dalam kamar mandiku pada saat dia buka pintu kamarku buat Wawan.

Diluar itu pak Bijaksanain  memohon Suwito untuk tunggu di muka pintu kamarku, hingga Wawan buka pintu kamarku untuk dirinya. Dengan demikian saya mustahil dapat larikan diri melalui mana saja, lantaran semuanya jalan keluar kamarku udah terbangun oleh mereka.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Betul-betul edan, pak Berbudiin sampai udah bikin kiat seperti berikut untuk tangkapku, serta memanglah mereka sukses membuatku terkepung di kamarku sendiri. Entahlah bagaimana dia dapat memikir ini, yang terang saat ini saya telah tidak dapat melakukan hal apa apalagi, serta saya tinggal tunggu waktu saat sebelum badanku ini jatuh ke tangan mereka.

"Aduh… tidak boleh paak…", saya menjerit sewaktu ke-2  tanganku udah ketangkap pak Bijakin yang tiba-tiba menangkapku, serta saya sekalipun tidak sempat mengelit sebab semangatku udah sirna.

Saya mulai coba meronta, namun semuanya itu buang waktu saja. Apalah makna tenagaku, orang gadis yang imut kalaupun dibanding dengan pak Berbudiin yang miliki tubuh tegap dan kekar itu?

Tidak berapa lama kemudian Wawan masuk dari jendela kamarku, lalu dia mengancingnya. Tirai itu  ditutup olehnya.

"Pandai kowe Fin", kata Wawan yang dilihat begitu puas dengan kesuksesan trick pak Bijaksanain.

Lalu Wawan melangkah menjurus pintu kamarku, sekalian menatapku dengan senyuman penuh kemenangan, serta dia buka pintu kamarku buat Suwito. Mereka berdua sama sama tos dengan semangat, membuatku lebih lemas menyaksikan ini semua. 

VI. Pembantaian Itu Diawali
Lengkaplah ke-3  pejantan yang akan lekas melumat badanku untuk mengeluarkan marah mereka padaku. Entahlah mereka akan menggasakku semacam apa, saya tidak berani mengayalkan nasibku dapat seburuk apa ini hari.

Saya meronta ronta pada saat Wawan dan Suwito dekatiku sekalian menyeringai. Kendati sesungguhnya mereka berulangkali nikmati badanku, tetap sekarang saya menciut takut lihat tatapan mereka yang seperti mau menelanku bundar bulat.

Saya lagi coba membebaskan ke-2  tanganku dari cengkaman tangan pak Bijaksanain.

"Jangan… tak boleh sekarang… esok saja… tak boleh hari ini… saya mmpph…", permintaanku yang sia sia ini terputus oleh Suwito yang dengan buas udah melumat bibirku.

Pada saat saya mendesah rintih hingga kemudian megap megap sebab kekurangan napas, kurasakan celana pendek berikut celana dalamku udah dilorotkan.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART5

Saya tidak memandang siapakah yang melakukan, namun dengan pak Berbudiin yang mencengkam ke-2  tanganku dan Suwito yang terus memagut bibirku, saya tahu eksekutornya tentu Wawan.

Ke-2  kakiku sedikit direntangkan, dan seterusnya Wawan memagut bibir vaginaku dengan penuh hasrat.

Saya mulai melemas, dan di saat pak Bijaksanain melepas cengkramannya pada tangan kananku, saya udah begitu kisruh untuk memakai tangan kananku tidak tahu buat memajukan Suwito masih yang repot melumat bibirku, maupun Wawan yang selalu memagut bibir vaginaku. Apalagi tenaga pada tangan kananku ini rasanya musnah entahlah ke mana.

"Mmhh… sudaah… lepaskan…", saya meminta serta merengek-rengek waktu Suwito melepas pagutannya di bibirku.

"Lepasin? Non Eliza tidak boleh mimpi dech!", kata Suwito dengan napas mengincar, dan dia bersama pak Bijakin menarik kaus yang kukenakan ini ke atas sampai lepas dari badanku.

Saat ini saya tinggal kenakan bra yang mempunyai warna putih ini, serta saya tahu selekasnya pembantaian pada diriku akan selekasnya diawali.

Pak Bijakin serta Suwito yang berdiri di sebelah kiri serta kananku ini, melingkarkan ke-2  tanganku di leher mereka.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama