CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART3

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART3

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART3, Hasrat-Bispak16 "Udah, kembali ke kantin dahulu Fi", kata sang cebol sekalian mengelap penisnya yang benar belepotan sperma bergabung cairan cinta Cie Fifi itu dengan memanfaatkan celana dalam Cie Fifi.

Cie Fifi tidak bereaksi, dia cuman diam serta pejamkan matanya. Sang cebol kenakan celana dalam serta celana panjangnya, lalu dia keluar gudang ini.

Tidak lama setalah itu, Cie Fifi  bangun berdiri, lalu dia keluarkan kantung plastik kecil dari kantong rok busananya. Cie Fifi mengambil celana dalamnya yang basah belepotan sperma sang cebol barusan, lalu masukkan celana dalam itu ke kantung plastik kecil itu.

Kelihatannya Cie Fifi betul-betul mempersiapkan kantung plastik itu buat menaruh celana dalamnya yang ia paham akan dikotori sang cebol seperti sebelumnya awal kalinya.

"Dasar. Telah orangya cebol, gak sadar kali bila burungnya itucebol ", gerutu Cie Fifi yang setelah itu tinggalkan gudang ini.

Kalimat Cie Fifi barusan membuatku termenung. Cuma pendek, soal yang diomelkan Cie Fifi. Apa penis itu lumayan keras?

Ya ampun… kenapa pun saya harus ingin tahu dengan penis sang cebol???

"Emmkh…", saya mendesah terbendung di saat tau-tau kurasakan kepalaku diambil di depan sampai penis Dedi bersarang dalam lubang kerongkonganku.

"Elok, marilah ujarnya pengin nyepong. Kapan keluarnya bila dari barusan sekedar kamu emut saja?", bertanya Dedi yang sekarang dengan kejam terus tekan nekan kepalaku sampai mukaku tenggelam di muka selangkangannya, dan penis Dedi itu semakin menganiaya lubang kerongkonganku.

"Mmmhh…", saya cepat cepat mengulum serta permainkan lidahku pada penis Dedi, biar dia tak menyambung siksaannya padaku.

"Nah… begitu cantik… mari terusin… sssh… ooh…", kata Dedi yang saat ini mendesah dan merintih kenikmatan nikmati service oralku.

Ke-2  tangan Dedi membelai rambutku secara halus saat saya selalu usaha membikin penis Dedi berejakulasi. Kadangkala saya memandang nakal di Dedi, supaya dia kian terangsang sampai pekerjaanku dapat tuntas lebih semakin cepat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART3

"Mmmhh…?", saya gak dapat bercakap, cuman dapat mengguman gak terang waktu kurasakan sepasang tangan meremas ke-2  bongkahan bokongku.

Ke-2  tangan Dedi masih membelai rambutku. Barusan itu telah tidak ada siapa siapa kembali di saat saya melanjutkan service oralku. Lantas ke-2  tangan yang meremasi bokongku itu punya siapa?

"Halo Eliza… kembali asyik nih? Saya ikut-ikutan ya", kudengar nada yang cukup kukenal dari belakangku.

Hatiku seperti kesiram air es. Sejak mulai kapan Pandu telah ada di sini? Kenapa barusan saya tidak memandangnya?

"Mamamm…", saya mau larang Pandu, tetapi waktu ini mulutku tersumpal penis Dedi sampai saya tidak dapat bercakap secara terang.

Telat, Pandu telah membuka rok seragam sekolahku, dan saya udah pasrah tunggu hukuman yang hendak dikasihkan Dedi bila dia melihatku menggunakan celana dalam ini.

"Eh Pan Pan… gak bisa… gua dahulu donk! Elo ini dahulu", sergah Dedi lalu menarik terlepas penisnya dari mulutku.

"Iya iya…", gerutu Pandu lalu tukar status dengan Dedi.

Saya diam dengan jantung yang berdetak lebih kuat. Dua pelajar biadab ini bakal lekas melumatku dalam gudang ini, tetapi yang amat kutakutkan merupakan Dedi. Kehadiran Pandu ini menghancurkan semuanya rencanaku. Harusnya barusan itu saya lolos dari gudang ini tak perlu ngeseks dengan Dedi, tapi…

Tidak ada waktu untukku untuk berpikiran atau berleha leha. Tiba-tiba badanku telah diambil berdiri oleh mereka berdua, lalu ke-2  kakiku yang direntangkan cukuplah lebar. Lalu dengan peringkat ke-2 kakiku yang masih tetap begitu, tubuhku direbahkan di depan. Pandu telah mengangkat penisnya yang nyatanya juga ereksi itu di muka parasku, meminta service oralku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dengan jengkel saya mengulum penis Pandu, dan saya keluarkan seluruh tehnik oralku supaya Pandu cepat sampai pucuk dan kedepan dia tidak turut nikmati lubang vaginaku sehabis Dedi tuntas nikmati badanku. Dalam pada itu kurasakan celana dalamku didesak pencet oleh jemari tangan Dedi, cocok di sisi bibir vaginaku. Dedi sudah ketahui. Saya pejamkan mata dan pasrah terima nasibku.

"Lho cantik… siapakah yang suruh kamu gunakan? Ooo… sebab itu kamu barusan nawarin ngemut kontolku, sebab kamu masih ingat kan apa yang dahulu saya omong kan?", bertanya Dedi dengan 1/2 mendamprat.

Saya gak berani menjawab, tidak berani menengok. Mau rasanya saya menangis, namun saya tidak mau kelak kawan temanku terpenting Jenny malahan ajukan pertanyaan bertanya kalaupun kelak mataku dilihat sembab.

Saya cuma dapat pasrah serta terus mengoral penis Pandu, sekalian tunggu hukuman yang bisa dikasihkan Dedi padaku.

"Mmmkh…", saya mengerang terhenti saat kurasakan jemari tangan Dedi menerobos masuk ke lubang vaginaku yang tertutup celana dalam ini.

Jemari tangan itu bergerak gerak di sana, menyebabkan kesan yang aneh sewaktu saya memahami celana dalamku mengorek ngorek dinding lubang vaginaku. Saya mengesah serta selalu mengerang ketahan, tetapi saya tidak lupa bila saya harus memaksakan penis Pandu yang ada dalam mulutku ini selekasnya berejakulasi.

"Mmmh… aaahh…", saya gak kuat kembali, saya mengesah serta meronta kesakitan waktu saya merasai pedih pada vaginaku, sampai penis Pandu lepas dari kulumanku.

"Nikmat kan Elok?", sindir Dedi di saat saya menengok ke belakang buat memandang apa yang sedang dilakukan Dedi.

Saya menyaksikan sisi bawah celana dalamku digeret ke atas. Ternyata itu bikin sisi depan celana dalamku ini terlipat, serta menggesek masuk ke bibir vaginaku. Saya memandang Dedi dengan memelas, meminta belas kasihannya buat hentikan semuanya ini.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Namun Dedi sungguh-sungguh pengin menghukumku. Celana dalamku ini digeret ke atas serta kebawah sampai kesan yang menimpa bibir vaginaku ini semakin jadi selesai.  Di antara pedih dan nikmat.

"Aduuh… sakit Deed…", saya mulai merengek-rengek, namun Dedi cuma ketawa tawa.

"Telah, tak boleh ngoceh lagi! Teruskan!", tiba-tiba Pandu memutar kepalaku sampai parasku kembali menghadap penisnya, dan Pandu selekasnya memberikan penisnya itu ke mulutku.

"Mmmph…", saya mendesah terhenti, tetapi sekarang saya tidak punyai alternatif lainnya, saya mesti menyambung service oralku buat penis Pandu.

Di belakangku, Dedi ternyata tidak sabar untuk nikmati badanku. Saya merasai sisi bawah celana dalamku disingkap, serta suatu benda pijakl, hangat dan lumayan besar, yang nyata kepala penis Dedi itu, saat ini melekat serta mendorong bibir vaginaku.

Badanku mengartikulasikanng sekejap waktu penis Dedi memisah lubang vaginaku dan selalu melesak masuk. Saya pejamkan mata menghentikan sakit, serta selanjutnya saya lagi usaha menyambung service oralku buat penis Pandu saat Dedi mulai memompa lubang vaginaku.

Sekali ini Dedi memberlakukanku dengan sedikit kasar. Dia menggenggam pinggulku, menarik badanku ke arahnya tiap-tiap dia menyikatkan penisnya, sampai penisnya berasa menusuk demikian dalam lubang vaginaku. Seringkali saya melenguh ketahan, dan saya mulai gak dapat fokus untuk mengoral penis Pandu.

Mengakibatkan saya harus kian menanggung derita waktu Pandu menggenggam sisi belakang kepalaku sampai parasku melekat di muka selangkangannya. Saya harus bertarung menghentikan mual gara-gara berbau apek yang menimpa hidungku, pula saya harus mencegah merasa sakit berbaur nikmat pada lubang vaginaku yang dipompa habis habisan oleh Dedi.

Sekarang saya cuman mengharap pengidapanku ini lekas selesai. Saya  mengharapkan pakaian seragam sekolahku ini tak lecek serta basah oleh keringatku selesai saya tuntas digagahi oleh dua begundal ini. Sesudah saya kumpulkan seluruh tenagaku, saya melingkarkan ke-2  tanganku ke belakang bokong Pandu, lalu saya mengisap dan menarik penis Pandu kuat kuat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART3

"Oooh…", Pandu mulai melolong serta kurasakan dia mau melepas penisnya dari gempuranku, barangkali dia tidak bisa mengendalikan kesenangan service oralku.

Tetapi saya tidak pengen melepasnya, saya harus membuat cepat berejakulasi. Dengan ke-2  tanganku yang kugunakan untuk membatasi badan Pandu, penis itu kujilat memutar, lalu kepala penis itu kucucup kuat kuat serta sejenak lantas penis itu kembali kucelupkan dalam kuluman mulutku. Semuanya kulakukan di tengahnya gencarnya sikatan penis Dedi di lubang vaginaku.

"Aahh… enaknya seponganmu Elizaa…", erang Pandu kenikmatan sewaktu kurasakan cairan sperma Pandu menyemprotkan, penuhi rongga mulutku.

Pada akhirnya bajingan tengik ini keluar juga.  Saya menelan semuanya cairan dalam mulutku ini, namun saya gak pengen Pandu berhasil lolos demikian saja. Dia udah menghancurkan rencanaku barusan semestinya telah sukses. Saya benar-benar dongkol kepadanya.

Saya terpikir bagaimana saya bersama Jenny, Sherly serta Cie Stefanny tempo hari sukses menaklukkan tiga pejantan di rumahku, serta kupikir saya barangkali dapat menggunakan trik yang serupa buat mengeluarkan kekecewaanku di Pandu. Saya selalu mengisap penis di mulutku ini meskipun penis itu udah melunak benyek.

"Ooh… sudaah… ampuun…", Pandu melolong lolong gak kuat terima gempuranku, tapi saya belum juga tuntas dengannya.

Saya selalu mengisap dan menghirup penis Pandu, hingga selanjutnya dia menguik nguik seperti disembelih saja. Pada akhirnya saya menyudahi kulumanku pada penis Pandu, serta sewaktu saya melepas tanganku, Pandu langsung jatuh lemas, sama sepertiseperti nasib banyak pejantan di rumahku yang tergelintang sesudah saya serta beberapa pacarku balik memerkosa mereka.

"Oooh… kamu nyata-nyata pelacur, Cantik… ooooh…", Dedi meracau dan menohokkan penisnya dalam pada dalam lubang vaginaku.

Dadaku ibaratnya bakal meletus waktu saya dengar penghinaan Dedi barusan. Selesai Dedi usai menyiraminya spermanya dalam lubang vaginaku, saya selekasnya berdiri, balik tubuh, serta sekali ini saya menampar Dedi.

‘plaak… plaak…', kedua kalinya saya menampar pipi Dedi, keras sekali.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dedi takjub menatapku seperti tidak sangat percaya dengan yang baru-baru ini terjadi.

"Brengsek, kamu masih dapat bisanya mengejek saya", desisku dengan suara gemetaran sangking emosinya.

Situasi di gudang jadi sepi. Deru detak jantungku dapat kudengar dengan terang. Saya menggigit bibir mengendalikan tangis. Saya benar-benar sakit hati saat Dedi menyebutku pelacur.

Tiada mempedulikan mereka kembali, saya lekas keluar gudang ini. Namun saya sadar kalau saya mesti mengatur diriku dalam toilet, sekalian sekurang-kurangnya saya mesti bersihkan tersisa sperma Dedi yang meluluh dari bibir vaginaku.

Dalam toilet, saya selekasnya mengangkut rok seragam sekolahku, dan saya ambil tissue yang siap buat mengelap lelehan sperma di seputar pangkal pahaku. Sejumlah tissue kuambil serta kuselipkan pada sisi dalam celana dalamku yang sedikit basah, supaya bisa membantu rasa tidak nyaman pada selangkanganku.

Dan sekali ini saya tidak kuat kembali, saya menangis tersedu-sedu. Kenapa saya harus terima ejekan semacam ini? Dengan berurai air mata, saya mengatur rambutku di muka cermin, lalu saya menyusuti air mataku dengan tissue. Untung makeup tipis pada parasku tidaklah sampai hancur gara-gara air mataku.

‘kriiing…', bel pertanda jam pelajaran berubah telah keluarkan bunyi.

Saya cepat keluar toilet serta saya sedikit lari ke kelasku. Diperjalanan saya lihat pak Totok yang baru keluar kelasku, serta aku lekas menjumpainya.

"Selamat siang pak. Maaf saya barusan tiba-tiba sakit pada perut, jadi tidak dapat turut pelajaran pak Totok", saya menegur pak Totok sekalian mengemukakan argumen kenapa saya barusan tidak dapat datang di kelas.

"Selamat siang Eliza. Ya, tak apa apa. Kelak kamu dapat pinjam catatan temanmu, tak ada quiz atau ulangan tiba-tiba ini hari. Eh… Eliza? Kamu habis menangis? Ya ampun… barusan perutmu jelas sakit sekali ya? Saat ini kamu masih sakit? Kalaupun masih sakit kamu dapat istirahat di ruangan UKS", kata pak Totok.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART3

‘Uh… UKS? Gak deh… saya tak ingin terkena tragedi buat ke-2  kalinya di sekolah hari ini', pikirku dalam hati.

"Tidak mesti pak, Eliza udah lebih enak. Terima kasih pak, saya balik ke kelas dahulu", jawabku sekaligus pamit di pak Totok.

"Baik, silahkan Eliza. Selamat siang", kata pak Totok.

"Selamat siang pak", kataku dengan lega, serta saya selekasnya kembali ke arah ke kelas untuk ikuti jam pelajaran paling akhir.

IV. Suatu Janji Yang Menyenangkan

"Sayang… kamu mengapa kok lama sekali di WC? Saya telah nyaris susul kamu lho…", bertanya Jenny waktu saya telah duduk di sampingnya.

"Tadi… saya sesudah sakit di perut Jen", jawabku perlahan.

"Eh…? Mengapa kamu sayang? Kamu habis nangis ya?", bertanya Jenny kembali dengan was-was.

"Iya, barusan perutku tiba-tiba sakit sekali, saya tidak kuat metahan sakitnya, jadi saya sampai nangis. Tetapi saya sudah lebih enak kok saat ini Jen", saya tidak jujur agar Jenny stop mencemaskanku

"Saat ini perutmu sudah tidak sakit?", bertanya Jenny kembali dengan kasihan.

Saya geleng-geleng kurang kuat sekalian usaha tersenyum di Jenny.

Sebetulnya saya terasa sedikit tidak nikmat karena saya harus tidak jujur di Jenny yang demikian perhatikan serta mencintaiku. Perasaan salah ini sedikit mengacaukanku, meski saya tahu ini yaitu yang terhebat, ketimbang ada yang dengerin perbincangan kami saat saya menyatakan apa yang sesungguhnya berlangsung padaku saat saya ada pada toilet, ataupun lebih persisnya di gudang barusan.

Namun tidak lama setalah itu Jenny udah kembali repot memikat dan mengejekku bab Andy. Manalagi saat jam paling akhir ini hari guru yang semestinya mengajarkan di kelas kami tak masuk, maka kami bebas belajar sendiri. Jenny semakin bergairah memikatku, serta saya telah habis akal untuk membalasnya ledekan Jenny, sampai saya cuman dapat tersenyum malu.

Dan saat lagi saya gak tahu mesti melakukan perbuatan apa, tau-tau saya melamunkan Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Apa ya yang kurang lebih lagi dikerjakan Andy? Apa yang lebih kurang berada pada ingatan Andy waktu ini? Apa dia pikirkanku? Tiba-tiba saya udah berasa kangen pada Andy.

"Duh… bidadari yang ini kembali sayang deh… sampai sampai saya gak dirasa kembali", keluh Jenny.

"Siapa sich…", saya kembali lagi coba menghindari.

"Getho ya? Bila gitu… kelak saya bilangin ke Andy ah…", kata Jenny sekalian memandang ke atas.

"Jeen… apaan sich… memang kamu ingin katakan apa ke Andy?", saya merengek-rengek.

"Mmm… saya ingin katakan apa ya… saya pengen katakan, kalaupun Eliza tidak sukai dengan dia", Jenny menjawab dengan model cuek bebek sembari mulai mengepaki buku bukunya ke tas sekolahnya, sebab bel pulang sekolah memanglah barusan keluarkan bunyi.

"Jeen… tak boleh getho dong… aku…", saya mulai kuatir bila kalau Jenny bersungguh-sungguh dalam kata tuturnya, serta saya dan selalu merengek-rengek.

"Bila begitu kamu tidak boleh menghindar selalu sayang, ngaku saja dech!", Jenny kembali memikatku.

"Aku…", saya tidak dapat berucap apa manalagi dan parasku rasanya panas sekali.

Jenny menatapku dengan senyuman jahil. Saya cuma dapat tersenyum malu sekalian merapikan seluruh buku serta alat tulisku ke tas sekolahku. Seusai doa pulang, saya serta Jenny siap-siap keluar kelas waktu Sherly tau-tau ada di muka pintu kelasku.

"Duh…", saya menyengaja mengeluhkan waktu saya menyaksikan Sherly tersenyum senyuman.

"Mengapa sayang?", bertanya Sherly yang dekatiku.

"Kalian ini pengin sampai kapan sich anyar bahagia nggodain saya?", tanyaku dengan memelas.

"Sampai kamu jadian sama Andy, serta nraktir kita kita", kata Jenny serta Sherly nyaris berbareng serta mereka ketawa puas.

"Ssstt!! Apaan sich? Kalaupun lainnya dengar bagaimana coba!", saya bersungut-sungut dengan was-was.

"Maka dari itu tidak boleh ngelamun saja sayang… simak donk di sini telah tinggal kita bertiga saja", kata Jenny sekalian memelukku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART3

Saya menyaksikan ke seputarku, rupanya betul-betul kelasku ini udah kosong selainnya kami bertiga. Namun tetap saya cemas bila ada yang dengar kata-kata mereka barusan mengenai saya jadian sama Andy. Saya gak pengin Andy dengar issu yang tak tidak, saya gak mau hubunganku dengan Andy yang baru saja mulai bersemi ini jadi hancur.

"Yok, kita temani kamu hingga sampai ke mobilmu ya", kata Sherly lalu menggamit tanganku.

"Namun, saya ingin mencari minuman dahulu, saya haus nih. Kalian lebih dulu saja dech", saya coba memberinya argumen untuk pisah pada mereka, agar saya gak tanpa henti menjadi bahan ledekkan mereka.

"Ya gak apa apa, kebenaran saya pula haus. Saya temani kamu ke kantin dech sayang", kata Jenny.

"Saya pula haus kok. Ya sudah kita ke kantin dahulu saja", kata Sherly yang saat ini udah tarik tanganku.

Saya telah tak punyai argumen kembali, karenanya saya menurut saja didampingi mereka berdua ke kantin. Sudah pasti ledekan mereka kepadaku kembali bersambung, serta saya cuman dapat tersenyum malu.

Sampai di kantin, hatiku jadi risi saat saya menyaksikan sang cebol. Saya terkenang tingkah laku biadabnya di gudang barusan kepada Cie Fifi.

Tetapi saya usaha berlaku biasa. Apa lagi Cie Fifi telah menegur kami dan bertanya apa yang kami pesan. Sesudah kami bertiga usai minum, kami selekasnya bayar pesanan kami dan mohon pamit pada Cie Fifi.

BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama