CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BOHAI PART2

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BOHAI PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BOHAI PART2, Hasrat-Bispak16 Bagaimana tidak, 5 bulan lalu, di saat dia tengah menanti anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta sebuah sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyongan hingga dia gak dapat menentang saat digeret ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang disasarkan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo sudah tidak aneh dengan area investigasi. Dia beberapa kali mesti duduk di dalam ruang semacam itu, bertransaksi buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Akan tetapi ini kali permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia jadi belum kenal siapa interogatornya ini kali. Nada pria itu demikian dalam, bahkan juga dia juga mengaku jika dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu selaku permulaan. Margo yang rata-rata tidak sabaran serta berani menantang sekarang menunjuk memerhatikan.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya ingin, kau monitor dia… Kau serta anak buahmu bisa menggunakan ia selaku layanan uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba melanda paras Margo. Orang ini top, berpikir Margo… dia berbicara musuh yang semakin kuat dibanding dianya.

"Anak buahku akan kerap tiba pada umumnya, mengharap porsi darimu… serta kamu akan antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah mati-matian… kau mesti mengatur sampai tamunya menjadi lebih beberapa dari tempat lainnya, meskipun sebetulnya tanpa ada kontribusimu lantas ia telah dipastikan bakal jadi bintang di sana… Sebarkan kabar, sebarkan terkait dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya membulatkan niat untuk bertanya… "Mengapa kau pengin membinasakan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepadamu?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BOHAI PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya pengin memusnahkan dianya, sampai apabila waktunya udah tiba… dia akan tunduk seluruhnya di diriku… Akan tetapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus rasakan apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah itu neraka jahanam…"

Margo takut. Lelaki ini hilang ingatan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta membuat Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu serta terheran…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Kerjakan…"

Mira lihat bila Margo menjadi pucat sehabis terima telpon itu… serta Mira belum sempat memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkal gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, bikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simpel itu, akan tetapi hatinya sedikit senang karena dia dapat mengompori Margo buat memusnahkan Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.

Perbincangan barusan bikin Margo benar-benar takut. Lelaki itu serius iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira telah memberikan badannya pada kamu sebagai bayaran untuk membinasakan Sani…" kata lelaki itu, yang membuat Margo termenung.

Bagaimana dia dapat tahu?

"Kau bakal lakukan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima lokasimu… silahkan siksa Sani, setubuhi bekerja keras, tetapi jangan sempat ia mati… Kau bisa bawa Mira, supaya ia ikut juga menganiaya Sani buat menumpahkan sakit hatinya…"

"Akan tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang tengah berbelanja sayur, cuma kenakan tank kampiun dan celana pendek, gak sangat perhatikan Mira yang tiba dekatinya. Dia memandang wanita itu seperti sama dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bergaya ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuman tersenyum simpul, dia sedang tidak akan berbasa-basi. Bahkan juga sesungguhnya dia sendiri tidak memiliki banyak rekan di Kalirotan. Dia jadi lebih tertutup dalam hubungan. Yang dia ingin kerjakan sekedar buka pahanya lebar-lebar, dan biarkan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya dengan optimal.

"Sani… saya ingin mohon bantuan sekejap, saya pengen mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… wajar banyak yg suka godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, akan tetapi Mira meringkus lengannya dan menariknya ke arah tempat yang lumayan sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali ikuti cara Mira menuju gang yang ia mengetahui adalah sisi terkejam di Kalirotan, serta tidak ada satu juga PSK yang cukup sehat untuk menjual diri pada tempat itu…

Mira  memajukan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani terjatuh jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Saat si gadis bangun, dia bisa dengar jika pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sebentar, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membikin si gadis mengerjap karena silau. Serta saat dia bisa mendapatkan kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira lantas mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Pukulan keras si pelacur yang gak diperkira oleh Sani membuat Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira bikin Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira mendiami perut Sani, serta dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menabrakkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berniat membidik muka Sani tinggalkan sisa di paras mulus si eks polwan. Semula Sani pilih pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Tetapi perasaannya untuk tetap bertahan kembali tampil. Demikian mendapatkan kemungkinan, Sani lekas memberi perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa merendahkan, ya… terkecuali Margo…Ia melihat jenis perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terpenting Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… model berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Jadi lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak lagi berhadapan ibarat seorang polwan. Dia sekarang cuma berlaga menurut perasaan survival… serta ini cukup mengejutkan Margo, yang menginginkan bila pelacur yang paling menjadi perhatian ini punyai keterampilan bertanding yang dapat membikin si perwira terpana. Akan tetapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang kelihatan jika Mira mulai kebingungan. Sani sendiri mulai terlihat kembali lagi ke gaya berlaganya yang dahulu.

Margo memberinya pertanda pada seoang anak buahnya yang dengan bergas menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta mengeluh kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, mengatur rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis memandang muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga sampai muntah serta megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, dan Mira berikan sepakan keras ke rusuk si gadis, sebabkan Sani terjengkang serta ringkuk kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang keras hentikan cara Mira.

Nyatanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mendesah menghentikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BOHAI PART2

Sekarang Margo sendiri yang membantai Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia memerintah lima panglimanya untuk berikan pelajaran di Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan busana. Akan tetapi saat ini dia harus memikir dianya sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dianya sendiri bersama lima panglimanya yang lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi sebuah kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati perintah yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling cemerlang. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti menarik tiap-tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, bahkan juga menjilatinya… Serta terpenting lubang elok yang seolah tidak pernah buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang mendapatkan keasyikan sama, baik dari istri syah mereka ataupun pelacur yang lain pilih untuk tidak biarkan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu membawa bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, berarti bila sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan bikin selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan masih ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terpasang bebas didepan lelaki bajingan yang selalu memberlakukan banyak karyawan sex komersil seperti onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar hanya karena berwujud susunan laporkan semen tanpa tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih karena tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia persiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibuat dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya di saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya semakin kuat saat Margo menyuruh anak buahnya untuk membalik badannya, lalu tiada belas kasihan memecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan serta pekikan memohon ampun Sani benar-benar gak digubris oleh Margo yang seperti melepas keberangan yang ditahannya sekian lama ini. Saat lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cidera babatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan sesenang hati menusukkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak gara-gara sikatan sabuk yang berulang-ulang dari sana. Sani cuman dapat menggeliang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membikin si gadis mendesis lantaran keringat si kepala preman membikin perih bilur serta cedera di badannya. Sani cuma menggeletar mengendalikan perih waktu pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum juga usai di saat ke-10 anak buahnya selekasnya masuk Sani yang cuman dapat mengerang perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak menjurus pribadi badan di pojok lain gudang itu. Figur Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya tampak patah dan dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya memanglah kejam… tetapi itu perlu. Margo berjongkok dekat badan hancur Mira masih bernafas meskipun cuman kadangkala.

"Saya udah molorangmu, Mira… namun kamu menantang aku…." tukasnya sekalian bangun, menarik sisi kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira ibarat menarik karung rongsokan ke suatu kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BOHAI PART2

Margo membawa badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman bagimu," ujarnya sembari buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak lihat isi kandang yang dapat mewadahi 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang kaget lantaran paparan matahari membikin Mira merinding, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan begitu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah waktu badannya diangkat Margo serta disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, tetapi dia tidak lagi dapat bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat rasakan kesakitan tanpa ada sanggup melaksanakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi sajian tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang mengolah Sani. Dua penis anak buahnya lagi membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis diminta mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… seseorang anak buahnya sedang menyikat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan amat kasar. Margo melihat mengarah kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat berada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Saat ini Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang menyaksikan ekspresi muka beberapa kepercayaannya yang gak kenal takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya bikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan figure si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi kisah paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima area yang tidak lama  mengikut tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi kumpulan yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu hampiri figure yang kembalikan pistol yang baru-baru ini menghabiskan nyawa Margo ke sarungnya.

"Posisi udah ditangkap, semua intimidasi telah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu mengacaukank dan pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati figure badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berbicara lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit serta terasa jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia menyaksikan kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas seperti hotel bintang lima. Perawat silih bertukar menjaga badannya, mengembalikan seluruhnya cedera. Semua serta banyak dokter mengusahakan dengan segenap tenaga buat kembalikan keadaan Sani seperti yang lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Sewaktu Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan menyaksikan refleksi dianya sendiri di cermin, dia takjub. Tiada satu cacat juga yang gak diperbarui, sampai sejumlah bekas cedera di badannya anyar terlihat jika menjadi perhatian dari amat dekat. Selanjutnya, dokter yang menjaganya tiba dan berucap,

"Selamat Nona, tidak lama lagi anda sudah diperbolehkan pulang."

Sani kembali termangu… Ke mana dia dapat pulang? Dengan lemas Sani memakai makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Serta entahlah kenapa dia berasa begitu letih…. benar-benar sangat letih…

"Dipan ini menjadi bertambah empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sekalian merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu selanjutnya hadir jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis bersusah-hati, tangis berbahagia….

Setahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, terkait penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dirinya sendiri, dengan hasil sangatlah memberikan kepuasan.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BOHAI PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia beberapa client sekarang jadi milik dia, maka dari itu ia tambah bagus dalam berkuasa dibalik monitor walau ia saat ini udah pensiun. Tidak kenapa menyelesaikan karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak sampai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan waktu, lantaran seluruh kartu berada pada tangannya. Tahun silam Ryoko divonis gampang, cuman satu tahun penjara. Memanglah tersebut hukuman optimal untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, tapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang mengatakan jika ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah menjalankan saat hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama