CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BOHAI

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BOHAI

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BOHAI, Hasrat-Bispak16 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri sudah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Insiden baru saja udah membinasakan kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas kejadian Ryoko tuntas, Sani betul-betul kembali pada sana. Namun ia cuman mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya serta tanggapan dingin dari penjaga di muka.


"Sebab telah disingkirkan, Anda tidak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tidak ada pada tempat, lagi ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Kalaupun tidak ada kebutuhan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tidak dapat menanyakan selanjutnya sebab sang penjaga langsung tutup korden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Selepas instansi serta keluarga, Bambang Harjadi juga sudah matikannya. Tidak ada kembali manusia yang ingin membantu JuaSani. Dengan cara sempoyong serta jiwa terbuncang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak kelihatan di tengahnya siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apakah beda dengan diri kamu? Walaupun penjahat, malah Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pasti arah, serta hujan terus turun dengan deras. Sani telah tak perduli kembali, dia sungguh-sungguh kehilangan pegangan. Beberapa kali ia terjatuh, dan terciprat waktu kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Seorang pengendara motor ada di dalam sampingnya, dan berucap padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BOHAI


Sesaat Sani tercenung. Lantas ia menetapkan untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia tidak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga melesat tembus hujan, di tengah-tengah kota yang tuju senja.


Mendekati malam…


"Penonton. Afair penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang sertakan pelaku polwan buka kembali set anyar di saat beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang dikira diaktori JP, pelaku polwan itu.  Walau begitu Kepolisian menyebutkan video itu tak ada hubungan dengan masalah ini dan bukan sertakan JP. JP sendiri dikenali udah dihentikan secara tidak hormat sebab bisa terbuktikan kerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam lagi menyuguhkan sejumlah hal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani menyambat panjang ditingkahi gelak tawa beberapa laki laki.


Semua sedang ada di dalam satu warung kecil di lokasi kotor, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur sebab ia sendiri tidak kuat membawa kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang ada pada tivi itu loh!" heboh seorang lelaki di dekat Sani. "Aku diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengen tonton tidak?"


Beberapa temannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah hasrat Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Beberapa laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberikan komentar kotor lihat selingan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung sampai malam dan menyiram warung itu.


"Eh Non, pengen turut saksikan film hebat gak?" Sang tukang ojek tadi memboncengkan Sani membawa kepala Sani maka Sani dapat lihat video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Seseorang temannya kembali, kelihatannya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak sanggup menantang waktu dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos sejumlah photo Sani di saat sedang menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih di saat penangkapan di dermaga, serta sejumlah foto asal dari penyidikan Savitri. Seandainya Sani masih berpikir jernih, ia pantas berprasangka buruk dengan bocornya seluruh bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tetapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai muka Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berbicara berbau alkohol di mulut lain. Beberapa kawannya malahan tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak paham, tak perduli, siapa wanita elok ketidaktahuan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka dan bertepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Saya ingin tutup!" kata seorang, kayaknya pemilik warung. "Mari bayar, tidak boleh pada ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, saya kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Namun kalau saya bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek menjajakan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman terus menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari mencermati tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun gua lebih dulu yang pakai ia. Saya kagak pengin sisa elu di."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela serta pintu warung. Beberapa orang dari sana menghalau semuanya yang berada di atas meja, lalu mengangkut badan Sani serta menempatkannya terlentang di atas meja, dipersiapkan menjadi tempat pelepasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang telah lumayan tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Beberapa minum hingga sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani sekedar dapat berbicara putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang berbicara dengannya.


"Sampai gak gunakan busana begini. Mari, bangun, gunakan pakaian dahulu."


Sani bangun dengan kerepotan, lalu menggunakan kembali pakaiannya yang berantakan. Ia lantas sadar di vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terlintas peristiwa-kejadian sama saat masih menyaru, ia tertidur sehabis layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani saat ini dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, dan kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani tuju belakang warung, dari sana ada WC jongkok simple yang saru dengan ember serta gayung. Meredam jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.


"Tukasnya Alip kamu ingin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia omong membawa kamu kesini tukasnya kamu ingin cari kerja."


Sani cukup kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sekalian menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BOHAI


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantara lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Benar pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seseorang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak serta menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerepotan berdiri dan selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang serangnya memaki.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main ngga bayar Mbak!" orang barusan menyepaki berteriak membalasnya.


"Ramai sangat sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Seorang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta baju kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak berhasil capai kesuksesan meskipun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat dan mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka bermacam macam, dari ABG kurus kering hingga STW montok. Berbau jenis-jenis minyak wangi murahan berbenturan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada serta paha, akan tetapi kesan-kesan murahan tak dapat lenyap. Namun sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, nyatanya ada pula yang cukup. Ia menunjuk wanita yang ada di dalam tengah. Wanita itu kenakan blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran nampak. Walau riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, parasnya terus lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak menunjuk ia. Sang bapak memutuskan Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia betul-betul terasa tidak punyai harga diri kembali sehabis dibikin malu di mata khalayak, disingkirkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh sekumpulan begundal kelas teri di saat mabok. Karenanya ia juga gak berpikiran jenis-jenis di saat Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak terasa dirinya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia kecuali sama yang didakwakan pelosok dunia, seluruhnya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini daerah yang layak untuknya, di mana seluruhnya orang didalamnya gak punyai harga diri. Di mana semuanya wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum dan menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, sehabis sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka ke arah kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu banyak pelacur murahan yang bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan tugasnya di bawah Ryoko dahulu, tetapi kelasnya berbeda jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak susah-susah membawa bercakap atau kenalan sang bapak, dia lekas melepaskan baju laki laki hidung belang itu, lalu menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan pada akhirnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah saat bekerja buat Ryoko tidak raib. Setelah membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengilik pelir, dan terus turun hingga lubang anus.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR



Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul untung memperoleh service papan atas di dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tidak memikir memakai kondom—dia tidak perduli kembali dengan dianya sendiri, tidak perduli kemungkinan hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu pada saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sembari memeluk kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu ke Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang lumayan di luar sangkaan, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya sampai ia sendiri orgasme, tetapi tamunya terus tegang. Mereka lantas ubah status jadi misionaris, dan sang bapak melecutnya cukuplah lama, kemungkinan 20 menit, sampai ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani kecewa. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, namun ia tidak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering sebab kelamaan difungsikan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi , meskipun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas tempat tidur serta mengeloyor pergi. Sani tergeletak mengangkang, ngilu. Tapi tugasnya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah bikin beberapa lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun dan kenakan handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat pertarungannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah seorang pada mereka yang kayaknya pimpinan gerombongan itu lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kuranglah kuat untuk menentang, selangkangannya masih perih sesudah digempur penis bandot tua konsumen awal mulanya, dan dia benar-benar gak pengin kembali menantang. Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksain berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BOHAI


Lututnya lumayan sakit lantaran terbentur semen kasar, serta perih waktu dia diminta beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekali-kali tak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor dan berbau punyanya ke mulut cantik si gadis yang sekarang terselak, serta usaha baiknya buat mengesankan lelaki yang udah bayar badannya buat berikan servis terpilih. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai memutari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu jika banyak preman itu sekali-kali gak bayar satu rupiah juga untuk nikmati badan eloknya! Semisal Sani tahu bila Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada karena harus melepaskan unggulannya jadi penghasilan uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih beberapa preman.  Dan Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhenti wanita itu bersamaan badannya yang ditangani seperti binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuman dapat terisak lambat di saat dia masuk ke kamar serta menyaksikan Sani celentang semaput tidak mempunyai daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani menempuh karier selaku pelacur kelas teri. kecantikannya tidak sirna, bahkan juga kenggunannya tambah terpancar meski dia gak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor untuk mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, bahkan juga hampir gak bermake-up malahan membutanya jadi sangatlah anggun, dan mengakibatkan banyak lelaki yang mendambakan layanan dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilaksanakannya bikin konsumennya demikian menggemari dirinya sendiri. Serta demikian keseluruhan service yang diberi Sani sampai beberapa konsumen setianya tidak ketahui bila si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti pada biasanya banyak pelacur yang terus-terusan layani laki laki, Sani mulai terasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai melakukan akting untuk membikin banyak tamunya berasa ibarat lelaki luar biasa.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Meskipun realitanya apabila bukan dikarenakan obat kuat, karenanya dalam perhitungan 3 hingga 5 menit karena itu beberapa lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta sepanjang 5 bulan itu, keterkenalan yang dicapai Sani mulai bikin orang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani terasa tersaingi. Karena saat sebelum Sani ada dirinya-lah diva di semuanya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.


"Apa?" kata Margo perlahan akan tetapi dengan suara keras.


"Saya tidak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung seperti anak kecil yang pengin jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, walaupun sebetulnya dia bisa menduga wanita yang mana disebutkan Mira, lantaran dia sendiri udah sekian kali cicipi kehangatan dan layanan keseluruhan si gadis yang diberi dengan gratis menjadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Termaksud sewaktu tanpa dengan jijik serta geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama