CERITA DEWASA DOSEN MOLEK DIPERKOSA MAHASISWA KULIAH

CERITA DEWASA DOSEN MOLEK DIPERKOSA MAHASISWA KULIAH


CERITA DEWASA DOSEN MOLEK DIPERKOSA MAHASISWA KULIAH, Hasrat-Bispak16 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni seorang mahasiswa di satu diantara perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tersohor sebagai orang nerd yang tidak pernah pedulikan wanita alias tidak pernah ingin menjelimet dengan yang bernama doian, tapi hasrat seksku yang gak tersalurkan ini semakin menggelora tiap saya memandang mahasiswi sekelasku yang punyai badan-tubuh menarik, selanjutnya tiap-tiap hal demikian terjadi saya cuma dapat coli di rumahku sembari memikirkan dapat ngentot sama mereka. Saya punyai kontol yang cukup membesarkan hati untukku adalah sejauh 17 cm, gendut dan berurat.


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia yaitu bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah sebab tidak ada yang pas tuturnya, Awal mula dia mendidik di kelasku, dia tidak begitu menarik perhatianku karena badannya yang selalu ditutupi kerudung serta gamis panjangnya, tetapi tambah ke sini saya punya fantasi tertentu adalah dapat rasakann badannya.


Saya memikir bagaimana triknya ya agar bisa rasakann badan beliau ini, saya mendapat inspirasi buat memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, meskipun tidak bisa bukti aneh-aneh namun sedikitnya bisa memandang parasnya yang selalu tidak ingin bila dipotret, ini siang saya lalu lancarkan gagasan itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya memandang dosen yang kumaksud sedang masturbasi gunakan suatu dildo dengan mengenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Lihat hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari berniat buat menggrebek beliau, saat ruangan dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa ada suara,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu mulai merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya dilihat jika dia tengah horny berat, ke-2  tangannya masih di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia kelihatan cemas, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali rampungin sejumlah buku di sini" tuturnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Tuturnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau tampak pucat pasi, "kamu merekam saya?! Ingin apa kamu!" Teriaknya, "tidak boleh geram-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini punyai gairah besar pula ya" jawabku enjoy, "tak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat setubuhi ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar namun ibu mesti patuhin saya" ucapku sembari buka celana panjang serta cdku, terpasang kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "telah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sampai kini belum disentuh lelaki pikirku sebab amat halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak lambat, tangannya menggigil, tetapi nurut mengocak, "telah tidak boleh nangis sini review saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya untuk menengok memandang kontolku, kelihatan matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tetap tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dia kepelikan bernafas dan buka mulutnya, dengan cepat ku masukan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "bila saya tidak pengin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, memandang saya menghardik,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya segera ambil camera yang tergelintang di meja beliau serta merekam aktivitas beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta akan geram karena dia sadar saya merekamnya, akan tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhenti, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.WAJIB 4D


Sebab kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang nampak kaki dan paha mulusnya


dia gak memanfaatkan legging mestinya akhwat lain, dia cuman memakai cd punya motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya serta kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek yang semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, sesudah kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sesudah kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia tampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tapi dia selalu menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya dapat merekam pekerjaan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan setubuhin ibu ri…ibu minta..sshh" tuturnya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya berniat buat menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu setubuhin ibu!" Gertaknya, menyaksikan dia memarahiku dengan keras


CERITA DEWASA DOSEN MOLEK DIPERKOSA MAHASISWA KULIAH


saya memecut memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, memandangnya makin mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..gak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya beralih jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya lebih memacunya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya perihal palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku membebaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang sejak dari barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,tampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih melecut memeknya, cadar lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar suara telephone yang kutebak itu ialah mobile phone kepunyaannya, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya


saya berasa jika saya punyai sebuah buah pikiran hilang ingatan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, nampak dia jalan membungkuk berpijak pada lututnya, saya masih melecut memeknya tanpa ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari menggerakkan pahaku biar saya hentikan pacuanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya dan berujar "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian lagi memaksain jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung meraih gadgetnya dengan status menungging berpijak di meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera baru saja ketinggal di meja dosen lain


kusaksikan dia langsung mengusung telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk memberikan kepuasan buatnya, "ingin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker telephone selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng tak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" tutur bu rida dengan mendesah karena saya gak hentikan pecutanku di memeknya, "oh baik mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telpon, "hhmm iya dek" tuturnya. Mengenal telpon itu sudah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengen keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Tuturnya cemas, karena kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya. WAJIB 4D


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk semua di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah kendati pun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa jika saya lekas muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi untuk memberinya orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu hingga" desahnya dituruti semburan cairan cintanya semakin banyak dibanding yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat pacuanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


selesai suka saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mengegas hasrat barusan, cadar panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas pakai bajuku, ambil bra beliau, "saya mohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tak boleh kadu siapa saja kalaupun tidak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sekalian kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yaitu 4 hari sesudah peristiwa pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya ialah salah orang dosen anyar di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" sebab saya terus memakai hijab panjang diikuti gamis serta rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari ialah sekian hari selesai saya alami petaka pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya harus pulang lumayan malam lebih kurang jam 9 malam lantaran banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Sebab telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengusung dosen tidak bekerja kembali, karena itu saya memastikan untuk pulang memanfaatkan bis transkota, kumenunggu kurang lebih 10 menit di halte depan universitas serta pada akhirnya ada suatu bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak memerhatikan jika bis itu dipenuhi dengan laki laki, dan cuman sedikit ada wanita, tetapi lantaran saya takut apabila naik angkot jadi saya beranikan diri untuk memakai bus itu, saya tidak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, saat ku asyik bergelut dengan mobile-phoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama