Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Menawan Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Menawan  Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Menawan  Salon, Hasrat-Bispak16 Berasal dari temanku yang ingin pangkas rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini rada acak-acakan masalahnya memanglah saya anyar pertama kalinya saya menulis. Pada waktu itu saya baru mengetahui nyatanya wanita yang bekerja di salon tak seluruhnya namun ada sejumlah yang dapat dibawa kencan di hari sabtu tempo hari kami sependapat untuk pangkas rambut serta kita janjian jam 1 siang dalam tempat.

Pada pertama kalinya saya masuk, aku segera ketujuan ke arah tempat meja reception dan di situ saya menuturkan niatan buat cukur rambut. Disebutkan wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya menanti sekejap dikarenakan sedang repot semua.  Sekalian menanti, saya berusaha untuk melihat-lihat kurang lebih siapa yang tahu ada temanku, namun tak tampak ada temanku antara seluruh orang itu.  Kemungkinan ia belum hadir, pikirku.

Kuakui kalau sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bentuk badan yang seimbang dan aduhai. Kalaupun bisa mengasumsikan usia mereka, mereka berusia sekitaran 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan perkataan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Akan tetapi saya sendiri masih ragu-ragu karena salon ini sungguh-sungguh seperti salon pada biasanya.

Selesai beberapa waktu tunggu, saya ditegur oleh reception kalau saya sudah bisa pangkas rambut sekalian menunjuk ke satu diantaranya daerah yang kosong. Aku juga ketujuan yang dipastikan. Beberapa saat selanjutnya seseorang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengin dimodel apa?" ujarnya sembari melihatku melalui cermin serta masih tetap menggenggam rambutku yang telah lumayan panjang.

"Mmm.. dikelar'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti sama dalam tempat pangkas rambut umumnya, aku juga dikasih penutup pada semua badanku buat menghindar beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku serta dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Menawan  Salon

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Amat tak sedap rasanya dan saya berusaha untuk cairkan keadaan.

"Mbak.. telah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang udah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" lanjutnya sekalian masih memangkas rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, terus kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini janjian sama kawan, tetapi mana ya kok belum hadir?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap punyai bercakap, pada akhirnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami lantas sependapat buat janjian bertemu di luar dalam hari Senin. Buat pembaca pahami tiap-tiap hari Senin, salon ini tutup. Sesudah saya usai, sembari berikan panduan ala-kadarnya, saya bertanya apa dia ingin saya bawa makan. Ia menerima serta dia menulis pada selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sekalian menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang namanya Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya  badannya. Susi, dia punya rambut lumayan panjang dan di bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia lumayan pendek, tatapannya rada mistis, dadanya sebesar Stella tetapi sebab bentuk badannya yang cukup pendek hingga payudaranya bikin ngiler semua mata lelaki untuk menikmatinya.

Dan Yana, dia nampak begitu menjaga badannya, dia demikian mengagumkan, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun benar-benar seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Pada akhirnya kami bertemu di hari Senin serta di daerah yang udah disetujui. Sesudah makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku terkagum pada kecantikan Stella yang saat itu memakai kaos ketat mempunyai warna biru muda tambah lagi dengan rompi yang dikancingkan dan dikombinasi dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya seluruh pemirsa dicengangkan oleh satu fragmen. Stella terlihat terkejut, nampak dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadangkala meremasnya dan dia diam saja.

Singkat kata, saya membawa ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri sedang bebas, serta kuputuskan buat naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sembari nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai selanjutnya Stella menuturkan,

"Mmm.. Will, saya pengin bicara suatu hal sama kamu, benar-benar semuanya begitu cepat, Will.. saya suka dengan kamu.." tukasnya perlahan tetapi nyata.

Seperti disikat petir dengar ucapannya, serta secara reflek saya melihat ke kiri memandang ia, nampaknya ia serius dengan yang baru saja dia tuturkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah percaya dengan pembicaraanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak tahu mengapa kalau saya terasa kamu gak seperti laki laki yang sempat pernah saya mengenal. Kamu baik, dan sepertinya perhatian and care. Saya tidak ingin kalau seusai saya pulang ini, kita gak dapat berjumpa kembali, Will. Saya tak ingin kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. kalau saya bisa jujur sih, saya pun senang dengan kamu, Tel.. tetapi kamu pengin khan kalau kita gak pujaan hatian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Menawan  Salon

"Ok, jika itu pengin kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya tidak bermain-main sama perkataanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku ingin lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti serius! Lagi, saya melihat ke kiri lihat mukanya yang bundar dengan bola mata yang memiliki warna coklat, ia menatapku tajam serta serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, serta ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sembari kembali pada jalanan.

Beberapa waktu lalu ia bergeser dari tempat duduknya dan ambil status buat memberikan suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sembari merengkuh. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup melawan itu tengah mendesak lengan kiriku. Gila, sedap sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku serta masih tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya serius udah terangsang dengan perbuatan Stella, dan sejumlah kendaraan yang melaluiku memandang ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan serta cukup lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku dan bergerak ke bawah. Saya udah serius terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa gak saya tonton punyamu? miliki kamu besar yach!"

saya mengusikk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia rada kesusahan ketika mau buka ikat pinggangku karena ia cuma memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang selanjutnya saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Selang beberapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Dikit demi sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, serta dia sempat stop pada sisi dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia tambah turun serta turun ke bawah. Berulangkali Stella melaksanakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu merembet naik ke atas. Ujung lidahnya saat ini ada pada sisi biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella menyambung perjalanan lidahnya, naik bertambah ke atas, perlahan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa saat, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku gak kusadari telah mencengkam sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan bagai kesenangan yang tidak selesai, nikmat, demikian perlahan-lahan. Tiap saat kutundukkan parasku memandang apa yang dikerjakan setiap waktu itu juga kusaksikan Stella tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh gairah.

Sebentar Stella kusaksikan melepas tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella setelah itu mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tiada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Lalu bergerak perlahan bertambah jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu itu kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sebentar serta kedengar nada ciri khas dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak berapa lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang hebat enaknya menyirami sekujur badanku.

Perlahan lalu kepala Stella mulai naik. Berbarengan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai di saat bibir dan lidahnya sampai di sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu kian peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kepuasan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk dan mengilik semuanya urat-urat syaraf yang ada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu ke arah bawah. Kudapatkan payudara sisi kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sembari selalu mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari variasi celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta ditujukannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas rada kuat serta Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang rada menyembul dari BH-nya dengan adakalanya menyisipkan salah satunya jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang tambah cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa raih putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara lembut.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman serta kedengar suara gara-gara membebaskan bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, mengisap, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya tidak dapat kembali menyaksikan ke bawah. Badanku lebih lama lebih meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian hebat melakukan. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, tidak pernah saya disedot seperti berikut, pikirku. Pikiranku telah melayang jauh entahlah ke mana.

Tidak kusadari kembali seputarku oleh gelombang kepuasan yang menimpa semua urat syaraf di badanku yang lebih tinggi. Saya stop sebentar meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat di sisi leher tangkai kemaluanku, serta dia kelihatan tersenyum kepadaku.

"Kamu hebat, Tel," bisikku sembari menggeleng-gelengkan kepala terpikat oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Menawan  Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya kalau kamu seperti begini lagi," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tak juga melembek di kemaluanku. Stella tersenyum.

"Bila kamu telah tidak mau keluar, keluarin saja, gak perlu ditahan-tahan," jawabannya dan selanjutnya menjulurkan lidahnya keluar dan berkaitan ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia memahami saya tengah berusaha buat mencegah ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras meredam rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadang-kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang-kadang dia membebaskan kuluman buat ambil napas sementara lalu meneruskannya kembali.

Makin lama pergerakannya tambah cepat. Saya udah usaha semaksimal untuk mengendalikan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menjurus bawah. Kubuka kancing celananya. Cukup lama kucoba buka dan selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan rada ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Semula dia yang cuman bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sesaat telunjukku main-main pada sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangat nikmat nih rasanya, pikirku. Kadang-kadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jejaki tiap-tiap milimeter area dalam kemaluan Stella. Saya dapatkan sebuah kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal  rasanya tangan kiriku. Sesaat kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya beberapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Pada waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh dan mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Lebih lama lebih cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella sejumlah menyudahi kuluman pada tangkai kemaluanku sekalian masih tetap menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu telah berapakah orang yang memandang kesibukan kami khususnya banyak supir atau kenek truk yang kami lintasi, tetapi saya tak perduli. Keasyikan yang kurasakan ketika itu sungguh-sungguh membiusku hingga saya udah lupakan segala hal. Kembali Stella menjilat, mengisap serta mengulum tangkai kemaluanku dan entahlah telah berapakah lama kami lakukan ini.

Kutundukkan kepalaku buat menyaksikan yang lagi dijalankan Stella di kemaluanku. Kesempatan ini Stella kerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai berkaitan ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya benar di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat keasyikan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar akan tetapi dia selalu pada sikapnya. Kadang-kadang dia tambahkan semuanya tangkai kemaluanku di mulutnya dan dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun naik.

"Stella, saya telah tidak tahann.." kataku rada lirih membatasi ejakulasi.

Akan tetapi pergerakan Stella tambah cepat serta seringkali dia membuka matanya tapi tetap mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku dalam mulutnya.

Situasi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap-tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella selalu menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu seluruhnya sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangat nikmat rasanya. Sesudah bersihkan seluruhnya spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, terlihat ada sejumlah spermaku melekat di samping kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, pelan-pelan. Sembari terus digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Menawan  Salon

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Selanjutnya dia beres-beres tempatnya, dia duduk dan beres-beres bajunya. Aku juga beres-beres kemejaku seadanya. Saya pakai celana panjangku akan tetapi tidak kumasukkan bajuku. Sekian hari selanjutnya, saya main ke kos Stella dan pada ketika itu juga kami mengikat tali kasih. Awalnya bulan Maret lalu Stella pulang dari Manado sesudah dua minggu dia ada di sana serta dia tidak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima jadi operator di salah satunya perusahaan pemasok layanan komunikasi smartphone. Sementara itu saya terus selaku animator yang bekerja dalam sebuah perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya harus tinggalkan kostku.

Seusai kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya dan dia mengucapkan jika seluruh karyawan yang bekerja di salon itu  karyawan sex.

Stella tak mengenal bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak paham apa salon sebuah topeng atau sex merupakan suatu tambahan. Ia berkata jika buat ajak keluar satu diantaranya karyawati di sana, satu orang mesti bayar dari muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Setiap malam sesudah mandi pulang dari kerja atau sesudah makan malam, kami melaksanakan hubungan intim. Tidak tahu hingga kapan seluruhnya bakal usai. Kami benar-benar nikmati tiap hari yang bisa kami lewati dan udah kami lintasi bersama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella lantaran semakin hari saya kian terbius oleh keasyikan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama