CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART8

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART8, Hasrat-Bispak16 Tau-tau saya jadi ingin mengetahui apa yang terjadi padaku barusan pada saat saya tak sadar diri. Jadi saya ambil mobile-phoneku, dan mengontak telpon rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku sewaktu saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijaksanain  bisa", kataku lambat.

"Iya non…", Sulikah menyepakati, dan kudengar nada gagang telpon yang ditempatkan.

Sekejap saya tunggu, serta sesudah saya dengar suara Wawan, saya lekas bertanya tujuanku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya tidak sadarkan diri?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam tunggu Wawan mengatakan tindakannya.

"Barusan non tiba-tiba semaput. Saya dan seluruhnya hingga sampai terkejut non, selalu kami seluruhnya coba bangunin non Eliza, namun sampai seputar sepuluh menit lantas non masih tetap gak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku ingin mengetahui.

"Ya, jujur saja mulanya saya serta yang lainnya menduga non pura pura. Saya coba mengelitiki pinggang non, tetapi non diam saja. Terus saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih tidak sadar, jadi Suwito dan Berbudiin pun saya suruh tolong bangunin non. Terus mereka ngeremasin susu non Eliza. Sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, tetapi sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Telah mengetahui saya semaput, justru diedel edel seperi itu. Terus setelah itu bagaimana ceritanya hingga sampai Cie Natalia hadir?", dengan sedikit kecewa saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tetapi saat ini saya malahan terangsang mengandaikan tingkah laku mereka bertiga itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART8

"Yah non… barusan saja saya was-was lihat non tidak sadar. Jika tahu non tidak apa apa serta nanti dapat sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non hingga suka. Belumlah lagi Suwito serta Bijakin yang ngomel tidak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang sekarang jadi dapat bisanya selalu menceritakan sekalian bersungut-sungut.

Tetapi hatiku lebih tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengayalkan mereka bertiga yang malahan repot menjarah badanku tiada peduli kalau nona majikan mereka ini tengah jatuh semaput.

Pikiranku sedikit melayang-layang, serta saya bakal meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri saat klakson mobil berada di belakang menyadarkanku dan membuatku kaget 1/2 mati. Karenanya saya meluncurkan mobilku serta menyingkir sementara, karena saya risau pikiranku kembali kacau balau sewaktu dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja nyatanya barusan saya tengah stop di lampu merah waktu saya tergoda kalimat Wawan barusan. Serta yang lebih bernilai, untung saja barusan itu saya gak hingga sampai telanjur bermasturbasi di muka umum.

Saya tidak berani mengayalkan peluang tersedianya orang yang melihatku saat saya lakukan perbuatan segila itu, yang mungkin bisa memberinya peluang ke orang itu untuk memperbanyak kesedihan dalam hidupku. Sudah banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Udah telah! Gak boleh melebar selalu! Diberikan pertanyaan bab Cie Natalia kok…", dengan sedikit mendamprat untuk menyingkirkan hasrat birahi yang menghinggapiku, saya memohon Wawan menyambung ceritanya seusai kupastikan status mobilku aman di tepi jalan ini.

"Nach kami jadi semakin kebingungan, ingin membawa non ke dokter, kami takut ditanyakan tanyain, lagian kami kan tidak punyai duwit non. Terus kebenaran non Natalia telephone, nanyain non. Kami ngomong saja non Eliza kembali sakit, dan saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Terus non Natalia ngomong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Sehingga kami membawa non ke kamar non, dan setelah Sulikah memanfaatkankan busana tidur non, kami baringkan non di tempat tidur, lalu menunggu non Natalia tiba. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar ujaran mereka. Untung saja mereka pakaikan busana tidurku barusan, jadi saya tidak hingga diketemukan pada kondisi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Serta lantaran saya sudah tahu mengenai seluruh yang ingin kuketahui, jadi saya memutuskan untuk tutup telpon.

"Ya telah bila begitu. Ini hari saya gak pulang, jadi gak butuh dinantiin. Sudah dahulu Wan…", kataku dan saya bakal menekan tombol end call di saat kudengar nada Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Edan!", saya menyentak serta tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali meluncurkan mobilku dengan cukup cepat untuk susul mobil Cie Natalia. Selanjutnya kami hingga di dalam rumah Cie Natalia lebih kurang jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengacauk menyepakati. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya semua barangku telah ada pada kamar Cie Natalia. Tentu sandal dan sepatuku tak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang ada dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja mengatur barang barangnya. Bertepatan Cie Cie pengen pergi tonton sama rekan-rekan, kamu pengen gak turut Cie Cie pergi tonton?", bertanya Cie Natalia saat saya mulai merapikan barang bawaanku.

Saya sedikit sangsi. Saya lagi menanti telephone Andy. Jika saya turut Cie Natalia, saya gak dapat berkata dengan bebas di Andy. Tetapi saya tidak dapat mendapatkan argumen yang baik, karenanya saya memutus untuk berkata jujur pada Cie Natalia.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza tidak dapat turut. Eliza kembali nungguin rekan Eliza yang janji pengen telpon sesaat lagi", dengan enggan saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Saat sama rekan? Hayo… kawan apa kawan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuma dapat menunduk sembari tersenyum malu.

"Tidak apa apa Eliza, Cie Cie mengerti kok. Ya sudah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia mohon pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengusikk suka.

Pendek kata, selanjutnya Cie Natalia pergi bersama kawan temannya, sementara itu saya santai dalam kamar Cie Natalia, sendirian.

Tetapi saya tidak kesepian, sebab Andy menghubungiku pada pukul delapan malam. Serta bercakap dengan Andy betul-betul membahagiakan. Saya tidak pernah mengira Andy yang pendiam itu nyatanya cerdas melucu serta kerap membuatku ketawa.

Kami mengulas berbagai hal, serta sama-sama cerita terlebih terkait sejumlah insiden di kelas kami masing-masing. Tidak berasa kami mengobrol hingga sampai jam sebelas malam. Sebetulnya kami keduanya sama belum mengantuk, atau minimal saya belum terasa mengantuk.

Tetapi saya tidak sedap sebab Andy udah menghubungiku kelamaan, kasihan pun jika pulsanya habis semakin banyak. Toh saya kan bisa bersua dengan Andy sehari-hari di sekolah? Bahkan juga, esok saya dapat bersua dengan Andy di gereja bila saya tiba untuk kebaktian yang mulai di waktu 1/2 sepuluh siang.

"Andy, sudah malam nih… aku…", rasanya malas , tetapi saya terpaksa sekali menyampaikan ini.

"Oh iya… sudah malam… tetapi esok saya bisa telephone kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharapkan, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu, dan hatiku suka sekali.

Kami berdua keduanya sama sempat termenung sekejap.

"Eliza, thanks ya sudah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Gak apa Andy, saya senang kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas waktu saya sampaikan ucapan kata sukai barusan.

"Mm… kalaupun begitu telah dahulu dech Eliza… hingga sampai esok ya… bye bye…", Andy mohon pamit padaku.

"Iya… sampai esok Andy… bye", kataku tutup perbincangan kami.

Saya memencet tombol end call, dan sekalian tersenyum senyuman saya merapikan barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharap Andy memang sungguh-sungguh mencintaiku. Saya mengharap gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah kalaupun saya mengharapkan Andy nyata-nyata jadi pacarku?

Seusai semua usai, saya berubah pakaian tidur. Busana kotorku udah kutaruh di kantung plastik yang benar-benar kusiapkan. Sekarang saya menanti Cie Natalia pulang. Sempat tersirat dalam pikiranku, apa ya yang telah dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terlintas dapat nasib jelek yang mengenai diriku sewaktu saya harus pasrah dicabuli oleh 5 orang pekerja di dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly serta Cie Stefanny mesti layani mereka?

Tiba-tiba saya sadar bakal gempuran nafsu yang menerpa badanku pada saat saya memikirkan semuanya itu, karena itu saya usaha mengubah pikiranku dari 3 doiku itu dengan langkah menyaksikan TV. Tetapi sesudah lumayan lama saya saksikan TV di kamar Cie Natalia ini, tau-tau saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEXY ELIZA PART8

Kupikir Cie Natalia tidak akan berkeberatan kalaupun saya tidur terlebih dulu. Dan saya udah malas buat ingat ingat mengenai peristiwa apa yang udah menempaku sepanjang hari ini. Karena itu saya mematikan TV itu serta saya tiduran disamping kiri dipan Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang banyak kesibukan sex ini.

Sempat terpikir dalam pikiranku, barusan saya belum mengontak papah mamaku.

Tetapi, ah… mereka pasti pula belum pulang ini hari, jadi kupikir tidak apa apa bila esok saja saya anyar memberitahu mereka. Toh saya bermalam di dalam rumah famili sendiri. Bahkan saya sangat mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', buram samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka seorang.

Nyata itu Cie Natalia yang anyar pulang. Tetapi saya telah begitu malas buat kembali bangun cuma untuk menegur Cie Natalia. Saya selalu pejamkan mataku, dan tak lama setelahnya saya telah tertidur lelap.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama